Total Tayangan Halaman

Senin, 28 April 2014

Biografi Iwan Fals

Iwan Fals
Iwan Fals adalah salah satu musisi asal Indonesia. Iwan Fals adalah musisi beraliran balada dan country yang sangat melegenda sampai sekarang. Lewat lagu yang ia nyanyikan, Iwan Fals berusaha memotret kondisi masyarakat dan menuangkannya ke dalam syair-syair lagunya. Baik itu kondisi politik, kondisi sosial ekonomi dan juga pendidikan.
Karena lagu-lagunya yang terkadang mengkritik pemerintah, Iwan Fals sempat tidak diizinkan menyanyi selama pemerintahan orde baru. Iwan Fals memiliki penggemar fanatik yang terorganisir dalam suatu wadah yang disebut Orang Indonesia atau disingkat Oi.
Berikut ini uraian singkat mengenai Iwan Fals baik itu biografi Iwan Fals dan segala karya-karya nya.

Biografi Iwan Fals
Iwan Fals Kecil

Iwan Fals dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 September 1961. Nama asli Iwan Fals adalah Virgiawan Listanto. Orang tua Iwan Fals bernama Kolonel Anumerta Sucipto (ayah) dan Lies (ibu). Iwan Fals adalah tipikal orang yang gampang tersentuh. Sewaktu masih kecil saat masih berumur beberapa bulan, kata ibunya ia selalu menangis saat mendengar adzan magrib berkumandang. Jika melihat berita di televisi yang memberitakan orang yang sukses dan mendapat penghargaan sering ia merasa terharu dan sampai menangis. Jika ia melihat orangtua yang sangat mengasihi anaknya maka ia juga menangis terharu melihat itu. Mungkin dari situlah lagu-lagu yang ia bawakan sering menyentuh.
Iwan Fals mulai tertarik pada musik berawal ketika ia masih SMP sekitar umur 13 tahun. Ketika itu ia sering melihat orang yang bermain gitar. Ia ingin bertanya dan ingin belajar tetapi malu. Suatu ketika ada kesempatan ia untuk meminjam gitar seorang kawan, ia mainkan gitar itu tetapi karena masih awam akhirnya senarnya putus dan ia dimarahin oleh yang punya. Pengalaman itu begitu membekas diingatannya. Sejak saat itulah tekadnya untuk belajar gitar semakin kuat.
Iwan Fals pernah diasuh oleh saudaranya yang belum dikaruniai anak yang tinggal di Jeddah Arab Saudi. Ia tinggal disana selama 8 bulan. Untuk mengusir kesepian dan kerinduannya dengan Indonesia, ia membawa gitar kesayangannya. Sering ia memainkan gitarnya seorang diri. Lagu yang sering ia nyanyikan adalah Sepasang mata bola dan Waiya.
Sewaktu Iwan Fals pulang ke Indonesia, di pesawat ia selalu memegangi gitar kesayangannya. Pramugari pesawat sangat heran melihat ada anak kecil yang menenteng gitar dan tak mau melepaskannya. Pramugari itu menghampirinya dan meminjam gitarnya. Namun saat si pramugari memainkan gitarnya, pramugari itu heran karena suara gitarnya fals dan pramugari itu bertanya “Kok kayak gini stema-nya?” tanyanya. Waktu itu memang Iwan Fals belum seberapa bisa menyetel stem gitar. Tapi setelah dibetulkan si pramugari tadi menyanyi dan mengajarinya lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.
Pengalaman Iwan Fals dengan gitar juga terjadi sewaktu ia duduk di bangku SMP 5 Bandung. Suatu hari sang guru menanyakan pada kelasnya apakah ada yang bisa memainkan gitar? Meski belum seberapa bisa, Iwan Fals mengajukan diri. Maka sejak saat itu ia menjadi pemain gitar di vokal grup sekolahnya.
Kesenangannya pada gitar semakin berlanjut. Saat itu orang yang bisa memainkan gitar dianggap keren dalam pergaulan. Teman-teman Iwan Fals sangat sering memainkan gitar dengan membawakan lagu Rolling Stone, akan tetapi Iwan Fals tidak bisa membawakan lagu Rolling Stone. Akhirnya untuk menutupi gengsinya ia membawakan lagu ciptaannya sendiri. Ia berfikir walau lagu ciptaannya jelek dan belum se tenar lagunya Rolling Stone namun itu adalah lagu ciptaannya sendiri.
Agar tetap terkesan gaul dan menarik perhatian, Iwan Fals sering membuat lagu yang lirik nya lucu-lucu. Terkadang ia menggubah lagu orang lain dengan lirik yang lucu dan dijadikan candaan. Dari sinilah ia bisa menarik perhatian teman-temannya. Banyak temannya yang ketawa-ketiwi terkekeh kekeh mendengar Iwan Fals menyanyi.
Setelah merasa bisa membuat perhatian teman-temannya, timbullah keinginannya untuk mencari pendengar lebih banyak. Jika disekitar daerah tempat tinggalnya ada hajatan seperti nikahan atau khitanan, Iwan Fals menawarkan diri untuk menyumbang lagu. Saat itu yang mempromosikan dirinya adalah Engkos yang juga bertindak sebagai manajernya. Engkos adalah seorang tukang bengkel sepeda motor. Bengkelnya selalu ramai dikunjungi orang sehingga Engkos selalu tahu informasi tentang hajatan yang sedang diadakan di daerahnya dan tak lupa Engkos menawarkan Iwan Fals untuk menjadi “bintang tamunya”.
Semakin hari Iwan Fals semakin PD akan kemampuannya, akhirnya ia asyik dengan  gitarnya dan sering bolos sekolah. Karena sering tidak masuk, ia pindah ke sekolah lainnya. Iwan Fals yang sejak kecil merasa pengusir kesepiannya adalah gitar. Apalagi ketika ia sudah merasa bikin lagu dan dapat duit dari mengamen, mulailah ia merasa sombong.
Suatu hari ada seorang tamu dari Jakarta yang mencarinya memberitahu bahwa lagu ciptaannya sudah sangat terkenal di Jakarta. Ia sebenarnya belum tahu itu dan belum menyadarinya. Bahkan menurut orang tersebut ada lagu Iwan Fals yang diakui oleh orang lain sebagai ciptaannya.
Sebelum itu sebenarnya Iwan Fals sudah pernah rekaman di radio 8 EH. Menurutnya waktu itu ia rekaman dan kemudian lagunya diputar di radio tersebut namun entah kenapa radio tersebut di bredel.
Setelah itu Iwan Fals dan teman-temannya yaitu Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule membuat sebuah grup yang bernama Amburadul yang dalam bahasa Indonesia berarti acak-acakan sesuai dengan karakter personilnya yang memang saat itu tak karuan, maklum jiwa muda. Mereka kemudian hijrah ke ibukota untuk menawarkan lagu mereka ke produser. Sebelum itu Iwan Fals telah menjual sepeda motor kesayangannya untuk modal membuat master.
Mereka kemudian rekaman. Namun alangkah susahnya ternyata menjual lagu tidaklah semudah yang mereka bayangkan. Kaset yang mereka keluarkan tak laku. Akhirnya karena sudah terlanjur hijrah ke ibukota dan sudah berpamitan akan jadi orang sukses, malulah mereka hendak pulang ke Bandung. Untuk menyambung hidup mereka akhirnya mengamen dan kadang-kadang ikut festival baik itu lagu countri ataupun lagu humor. Ternyata ikut festival tak ada ruginya, mereka sering menang dan dapat nomor. Lagu-lagu humor mereka ada yang tertarik untuk memproduserinya. Akhirnya oleh seorang kenalan yang bernama Arwah Setiawan (sekarang sudah almarhum) lagu humor mereka direkam dan diproduseri Handoko dengan label ABC Record. Jadilah Iwan Fals rekaman ramai-ramai bersama teman-temannya yaitu Pepeng, Krisna dan Nana Krip. Walau lagu humor mereka menarik namun ternyata hanya menyentuh kalangan tertentu saja. Alhasil lagu-lagu mereka sangat sedikit lakunya.
Setelah jatuh bangun rekaman sampai lima kali akhirnya Iwan Fals menemukan nasibnya di Musica Studio. Di studio ini lagu Iwan Fals digarap lebih serius. Seperti Album Sarjana Muda yang musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Dari situlah nama Iwan Fals dikenal publik. Namun ia tetap mengamen dari rumah ke rumah kadang juga di Pasar Kaget dan Blok M. Album Iwan Fals yang sangat diminati adalah Sarjana Muda dan Oemar Bakri. Iwan Fals banyak mendapat tawaran untuk bernyanyi di televisi yang saat itu adalah TVRI.
Ketika Orde Baru banyak jadwal konser Iwan Fals yang tidak mendapat izin dari aparat karena lagu Iwan Fals yang liriknya keras dan seakan menyindir pemerintahan dikhawatirkan memancing kerusuhan. Bahkan jika ia nekat menyanyikannya maka sering konsernya disabotase dengan memadamkan listriknya bahkan pernah dibubarkan secara paksa.
Iwan Fals juga pernah ditangkap dan diinterogasi pada bulan April 1984 selama dua minggu karena menyanyikan lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini. Sejak saat itu ia dan keluarganya sering mendapat teror. Hanya sedikit fans fanatik nya yang masih menyimpan rekaman lagu tersebut yang saat ini menjadi koleksi yang sangat berharga bahkan mahal.
Nama Iwan Fals semakin meroket saat menelurkan lagu Bento dan Bongkar yang sampai saat ini melegenda. Apalagi setelah itu ia juga bergabung dengan grup Kantatatakwa yang dimotori oleh pengusaha terkenal Setiawan Djodi. Konser Kantatatakwa adalah konser musik yang terbesar dan termegah sampai saat ini.
Iwan Fals dan Keluarga



Iwan Fals menikah dengan Rosana atau sering dipanggil dengan “Mbak Yos”. Dari pernikahan ini Iwan Fals dianugerahi tiga orang anak yaitu Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassae dan Raya Rambu Rabbani.
Galang adalah anak kesayangan Iwan Fals, ia mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi. Galng bergabung sebagai gitaris dalam kelompok musik “Bunga”. Namun tak ada sebab yang jelas, Galang tiba-tiba dikabarkan meninggal pada bulan April 1997. Iwan Fals sangat terpukul dengan kejadian ini, bahkan jasad Galang dikebumikan di pekarangan rumah Iwan Fals di Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa-Barat. Saking terpukulnya Iwan Fals sempat tak mau manggung lagi. Ia lebih senang menyibukkan diri dengan melukis atau berlatih bela diri. Sebagai catatan, selain menjadi musisi Iwan Fals juga seorang atlet karate. Ia pernah meraih gelar Juara II Karate Tingat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di almamaternya yaitu STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Bahkan Iwan Fals juga pernah menjadi penulis di beberapa tabloid olahraga.
Setelah seian lama menari diri dari dunia musik, Iwan Fals mulai atif lagi pada tahun 2002 dengan menciptakan album yang bertajuk Suara Hati. Didalam album ini ada satu judul lagu yang bercerita tentang kesedihannya ditinggal anak pertamanya Galang, yang berjudul “Hadapi Saja”. Dalam lagu ini Mbak Yos yaitu istri Iwan Fals juga ikut menyumbangkan suaranya.
Semenjak Galang, ana pertamanya meninggal, gaya bermusik Iwan Fals mulai berubah. Tatanan rambutnya juga dirubah lebih rapi dan dewasa, rambutnya dipotong pendek, kumis dan jenggot dihilangkan serta bajunya lebih formal. Lagu-lagunya bukan lagi lagu keras dan liar namun sudah lebih puitis dan dewasa.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi anak ketiga yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putranya ini seakan mengobati kerinduannya akan sosok Almarhum Galang.
Sosok Mbak Yos sang istri sangatlah penting bagi karir Iwan Fals. Mba Yos memegang sebagai manajer pribadi Iwan Fals semenjak meninggalnya Galang. Mbak Yos atau Rossana yang kemudian membuat Iwan Fals Manajemen (IFM) sehingga membuat karir Iwan Fals lebih profesional. Benarlah pepatah yang berbunyi “Dibalik kesuksesan laki-laki pastilah ada peran wanita hebat.”
Iwan Fals dikenal sebagai musisi yang tak lekang dimakan zaman. Dari dulu hingga sekarang kita masih mengenal dan menikmati lagu-lagu Iwan Fals baik itu ciptaannya sendiri atau orang lain. Selalu saja ada yang baru dari karya Iwan Fals. Itulah yang membuat dirinya di Cap sebagai “Legenda”. Bahkan sekarang ia membintangi sebuah iklan kopi yang mengambil konsep dari karya ciptanya yang berjudul “Bongkar”.
Biodata Iwan Fals

Nama Asli : Virgiawan Listanto
Nama Artis : Iwan Fals
Nama Panggilan : Tanto
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 September 1961
Alamat Tinggal : Jl. Desa Leuwinanggung No 19 Cimanggis, Bogor Jawa Barat – Indonesia
Pendidikan : SMP 5 Bandung
                        SMAK BPK Bandung
                        STP (Seolah Tinggi Publisistik)
                        IKJ (Institut Kesenian Jakarta)
Orang Tua : Alm. Sutopo (Ayah)
                       Lies (Ibu)
Nama Istri : Rossana (Mbak Yos)
Nama Anak : Galang Rambu Anarki (Almarhum)
                         Annisa Cikal Rambu Basae
                         Rayya Rambu Rabbani
Hobi : Main gitar, Sepakbola, Karate
Lagu – Lagu Iwan Fals

Tida semua lagu-lagu Iwan Fals dijual secara bebas. Banya lagu Iwan Fals yang akhirnya menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya yang tergabung dalam Oi (Orang Indonesia). Lagu-lagi Iwan Fals yang seperti ini biasanya direkam secara live. Seperti lagu “Pulanglah” yang didedikasikann pada Alm. Munir ternyata sangat disukai sehingga direkam ulang dan dimasukkan kedalam album 50:50 yang diedarkan ditahun 2007.
Selain itu tidak semua lagu yang dinyanyikan saat ini adalah lagu baru. Banyak lagu-lagu Iwan Fals yang lama yang di aransemen ulang ataupun tidak yang kemudian dirilis lagi.
Berikut ini adalah Lagu-lagu Iwan Fals baik itu yang Single atau Album atau juga berkolaborasi dengan musisi lainnya .
Lagu-Lagu Iwan Fals Yang Berkolaborasi Dengan Kelompok Musik Lainnya
Canda Dalam Nada (1979)
Canda Dalam Ronda (1979)
Perjalanan (1979)
3 Bulan (1980)
Sarjana Muda (1981)
Opini (1982)
Sumbang (1983)
Barang Antik (1984)
Sugali (1984)
KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)
Sore Tugu Pancoran (1985)
Aku Sayang Kamu (1986)
Ethiopia (1986)
Lancar (1987)
Wakil Rakyat (1987)
1910 (1988)
Mata Dewa (1989)
Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
Swami I (1989)
Kantata Takwa (1990)
Cikal (1991)
Swami II (1991)
Belum Ada Judul (1992)
Hijau (1992)
Dalbo (1993)
Anak Wayang (1994)
Orang Gila (1994)
Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
Kantata Samsara (1998)
Best Of The Best (2000)
Suara Hati (2002)
In Collaboration with (2003)
Manusia Setengah Dewa (2004)
Iwan Fals in Love (2005)
50:50 (2007)
Untukmu Terkasih (2009) - mini album
Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
Tergila-gila (2011)
Raya (2013)
Lagu- Lagu Iwan Fals Yang Single
Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
Terminal (bersama Franky S.) (1994)
Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
Lagu-Lagu Iwan Fals Yang Single Hits Serta Dinyanyikan Penyanyi Lain
Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)
Air Mata Api (dibawakan oleh Superman Is Dead) (2012)
Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judulnya menjadi Sere
Lagu-Lagu Iwan Fals Dalam Album Kompilasi
* Tragedi
1.Ada Lagi Yang Mati,2.Kuli Jalan,3.Puing,4.Columbia,5.Timur Tengah 1,6. Azan Subuh Masih Ditelinga,7.Timur Tengah II,8.Libur Kecil kaum Kusam,9.Berandal Malam Dibangku Terminal,10.Nelayan,11.Ethiopia,12.Celoteh Camar Tolol,13.1910
* Banjo & Harmonika
1.Oemar Bakri,2.Obat Awet Muda,3.Ambulance Zig Zag,4.Barang Antik,5.Isi Rimba Tak Ada tempat Berpijak,6.Tarmijah & Problemanya,7.Ujung Aspal Pondok Gede,8.Opiniku,9.Tince Sukarti Binti Mahmud,10.Berapa,11.Nenekku Okem,12. Tante Lisa,13.Kota,14.Lancar,15.Kuli Jalan
* Celoteh-celoteh
* Celoteh-celoteh 2
* Country
* Tembang Cinta (1990)
* Akustik
* Akustik Ke-2 (1997)
* Salam Reformasi (1998)
* Salam Reformasi 2 (1999)
* Prihatin (2000)
Lagu-Lagu Iwan Fals Yang Tidak Beredar
Demokrasi Nasi (1978)
Semar Mendem (1978)
Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
Mbak Tini (1978)
Siti Sang Bidadari (1978)
Kisah Sapi Malam (1978)
Mince Makelar (1978)
Luka Lama (1984)
Anissa (1986)
Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
Oh Indonesia (1992)
Imelda Mardun (1992)
Maumere (1993)
Joned (1993)
Mesin Mesin Pembunuh (1994)
Suara dari Jalanan (1996)
Demokrasi Otoriter (1996)
Pemandangan (1996)
Jambore Wisata (1996)
Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
Cerita Lama Tiananmen (1998)
Serdadu dan Kutil (1998)
15 Juta (1998)
Mencari Kata-Kata (1998)
Malam Sunyi (1999)
Sketsa Setan yang Bisu (2000)
Indonesiaku (2001)
Kemarau (2003)
Lagu Sedih (2003)
Kembali ke Masa Lalu (2003)
Harapan Tak Boleh Mati (2004)
Saat Minggu Masih Pagi (2004)
Repot Nasi/Sami Mawon (2005)
Hari Raya Bumi (2007)
Berita Cuaca (2008)
Paman Zam
Kapal Bau Pesing
Makna Hidup Ini
Selamat Tinggal Ramadhan
Nyatakan Saja
Berputar Putar
Air dan Batu
Lagu Pegangan
Semut Api dan Cacing Kecil
Kata-Kata
Peniti Benang
Pukul Dua Malam
Curiga
Penjara
Belatung
Nyanyian Sopir
Bunga Kayu di Beranda
Aku Bergelora
Suara dari Jalanan
Pepaya
Ibuku Matahariku
Si Gembala Sapi (Babadotan)
Harapan Tak Boleh Mati
Oh
Bersatulah
Join In Jeans & Jackets
Indonesia Pusaka
Pondokku
Reformasi
Tuhan
Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga)
Gila (Ft. Bunga)
Maling Budiman
Serpihan Surga Pagar Alam
Tanah Air Udara dan Api (live)
Komunitas Tiga Rambu (live)
Birokrasi Semut
Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
Hentikan! (2011)
Isyarat (2011)
Gugusan Bintang (2011)
Garong Wan Takuup (2011)
Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
Film Yang Dibintangi Iwan Fals
Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
Kantata Takwa (film) (1990)
Kekasih (2008) – cameo
Penghargaan Iwan Fals

Juara I Festival Musik Country (1980).
Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
7th AMI Award 2003, Legend Awards.
7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
Anugrah Planet Muzik 2004.
Generasi Biang Extra Joss - 2004.
8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
With The Compliment Of Metro TV.
Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
Iklan Yang Dibintangi Iwan Fals
TOP Coffe bersama Nikita Willy dan Samuel Zylgwyn
Berikut Ini Adalah 100 Kalimat Indah Dalam Lirik Iwan Fals
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan” (Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)
2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.(Galang Rambu Anarki – album Iwan Fals Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.(Maaf Cintaku - album Iwan Fals Sugali 1984)
5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.(Berkacalah Jakarta - album Iwan Fals Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik - album Iwan Fals Sore Tugu Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”. (Entah - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”. (Ya Ya Ya Oh Ya - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”. (Selamat Tinggal Malam - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
--------------------------------------------------------
11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.(Kota - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.(Lancar - album Iwan Fals Lancar 1987)
13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.(Surat Buat Wakil Rakyat - album Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)
14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.(Nak - album Iwan Fals 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.(Mimpi Yang Terbeli - album Iwan Fals 1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.(Ibu - album Iwan Fals 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)
18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.(Ada Lagi Yang Mati - album Iwan Fals 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.(Perempuan Malam - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
--------------------------------------------------------
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.(Oh Ya! - album Iwan Fals Swami 1989)
22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Iwan Fals Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.(Condet - album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
--------------------------------------------------------
31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)
34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)
35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.(Untuk Bram - album Iwan Fals Cikal 1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.(Pulang Kerja - album Iwan Fals Cikal 1991)
37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.(Alam Malam - album Iwan Fals Cikal 1991)
38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.(Ada - album Iwan Fals Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.(Hio - album Swami Il 1991)
--------------------------------------------------------
41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.(Besar Dan Kecil - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.(Aku Disini - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.(Lagu Satu - album Iwan Fals Hijau 1992)
45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”. (Lagu Dua - album Iwan Fals Hijau 1992)
46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”. (Lagu Tiga - album Iwan Fals Hijau 1992)
47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?” (Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”. (Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”. (Lagu Lima - album Iwan Fals Hijau 1992)
50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)
--------------------------------------------------------
51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”. (Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)
52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”. (Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?” (Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”. (Satu Satu – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”. (Doa Dalam Sunyi – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”. (Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”. (Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.(Nasib Nyamuk – album Iwan Fals & Sawung Jabo Anak Wayang 1994)
--------------------------------------------------------
61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”. (Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”. (Mata Hati – album Iwan Fals Mata Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”. (Lagu Pemanjat – album Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”. (Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen pertanda jantan”. (Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”. (Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”. (Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”. (Di Ujung Abad - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.  (Dendam Damai - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”. (Doa - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
 --------------------------------------------------------
71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”. (Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.  (Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”. (Politik Uang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”. (Para Tentara – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”. (Mungkin – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”. (Manusia Setengah Dewa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”. (Desa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”. (Dan Orde Paling Baru – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
--------------------------------------------------------
81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”. (Buktikan – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”. (Asik Nggak Asik – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”. (17 Juli 1996 – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”. (Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006 - album Iwan Fals Keseimbangan 2010)
85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”. (Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)
86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”. (Selancar – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)
87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”. (Rubah – album Iwan Fals 50:50 2007)
88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”. (Pulanglah – album Iwan Fals 50:50 2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”. (KaSaCiMa – album Iwan Fals 50:50 2007)
90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.(Ikan-Ikan – album Iwan Fals 50:50 2007)
--------------------------------------------------------
91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”. (Cemburu – album Iwan Fals 50:50 2007)
92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”. (Kemarau – uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”. (Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”. (Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”. (Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”. (Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”. (Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”. (Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar