|
Iwan Fals |
Iwan Fals adalah salah
satu musisi asal Indonesia. Iwan Fals adalah musisi beraliran balada dan
country yang sangat melegenda sampai sekarang. Lewat lagu yang ia nyanyikan,
Iwan Fals berusaha memotret kondisi masyarakat dan menuangkannya ke dalam
syair-syair lagunya. Baik itu kondisi politik, kondisi sosial ekonomi dan juga pendidikan.
Karena lagu-lagunya yang terkadang mengkritik pemerintah, Iwan Fals sempat
tidak diizinkan menyanyi selama pemerintahan orde baru. Iwan Fals memiliki penggemar
fanatik yang terorganisir dalam suatu wadah yang disebut Orang Indonesia atau
disingkat Oi.
Berikut ini uraian
singkat mengenai Iwan Fals baik itu biografi Iwan Fals dan segala karya-karya nya.
Biografi Iwan
Fals
|
Iwan Fals Kecil |
Iwan Fals dilahirkan di
Jakarta pada tanggal 3 September 1961. Nama asli Iwan Fals adalah Virgiawan
Listanto. Orang tua Iwan Fals bernama Kolonel Anumerta Sucipto (ayah) dan Lies
(ibu). Iwan Fals adalah tipikal orang yang gampang tersentuh. Sewaktu masih
kecil saat masih berumur beberapa bulan, kata ibunya ia selalu menangis saat
mendengar adzan magrib berkumandang. Jika melihat berita di televisi yang memberitakan
orang yang sukses dan mendapat penghargaan sering ia merasa terharu dan sampai
menangis. Jika ia melihat orangtua yang sangat mengasihi anaknya maka ia juga
menangis terharu melihat itu. Mungkin dari situlah lagu-lagu yang ia bawakan
sering menyentuh.
Iwan Fals mulai tertarik
pada musik berawal ketika ia masih SMP sekitar umur 13 tahun. Ketika itu ia
sering melihat orang yang bermain gitar. Ia ingin bertanya dan ingin belajar
tetapi malu. Suatu ketika ada kesempatan ia untuk meminjam gitar seorang kawan,
ia mainkan gitar itu tetapi karena masih awam akhirnya senarnya putus dan ia
dimarahin oleh yang punya. Pengalaman itu begitu membekas diingatannya. Sejak
saat itulah tekadnya untuk belajar gitar semakin kuat.
Iwan Fals pernah diasuh
oleh saudaranya yang belum dikaruniai anak yang tinggal di Jeddah Arab Saudi.
Ia tinggal disana selama 8 bulan. Untuk mengusir kesepian dan kerinduannya
dengan Indonesia, ia membawa gitar kesayangannya. Sering ia memainkan gitarnya
seorang diri. Lagu yang sering ia nyanyikan adalah Sepasang mata bola dan
Waiya.
Sewaktu Iwan Fals pulang
ke Indonesia, di pesawat ia selalu memegangi gitar kesayangannya. Pramugari pesawat
sangat heran melihat ada anak kecil yang menenteng gitar dan tak mau
melepaskannya. Pramugari itu menghampirinya dan meminjam gitarnya. Namun saat
si pramugari memainkan gitarnya, pramugari itu heran karena suara gitarnya fals
dan pramugari itu bertanya “Kok kayak gini stema-nya?” tanyanya. Waktu itu
memang Iwan Fals belum seberapa bisa menyetel stem gitar. Tapi setelah
dibetulkan si pramugari tadi menyanyi dan mengajarinya lagu Blowing in the
Wind-nya Bob Dylan.
Pengalaman Iwan Fals
dengan gitar juga terjadi sewaktu ia duduk di bangku SMP 5 Bandung. Suatu hari
sang guru menanyakan pada kelasnya apakah ada yang bisa memainkan gitar? Meski
belum seberapa bisa, Iwan Fals mengajukan diri. Maka sejak saat itu ia menjadi
pemain gitar di vokal grup sekolahnya.
Kesenangannya pada gitar
semakin berlanjut. Saat itu orang yang bisa memainkan gitar dianggap keren
dalam pergaulan. Teman-teman Iwan Fals sangat sering memainkan gitar dengan
membawakan lagu Rolling Stone, akan tetapi Iwan Fals tidak bisa membawakan lagu
Rolling Stone. Akhirnya untuk menutupi gengsinya ia membawakan lagu ciptaannya
sendiri. Ia berfikir walau lagu ciptaannya jelek dan belum se tenar lagunya
Rolling Stone namun itu adalah lagu ciptaannya sendiri.
Agar tetap terkesan gaul
dan menarik perhatian, Iwan Fals sering membuat lagu yang lirik nya lucu-lucu.
Terkadang ia menggubah lagu orang lain dengan lirik yang lucu dan dijadikan
candaan. Dari sinilah ia bisa menarik perhatian teman-temannya. Banyak temannya
yang ketawa-ketiwi terkekeh kekeh mendengar Iwan Fals menyanyi.
Setelah merasa bisa
membuat perhatian teman-temannya, timbullah keinginannya untuk mencari
pendengar lebih banyak. Jika disekitar daerah tempat tinggalnya ada hajatan
seperti nikahan atau khitanan, Iwan Fals menawarkan diri untuk menyumbang lagu.
Saat itu yang mempromosikan dirinya adalah Engkos yang juga bertindak sebagai
manajernya. Engkos adalah seorang tukang bengkel sepeda motor. Bengkelnya
selalu ramai dikunjungi orang sehingga Engkos selalu tahu informasi tentang
hajatan yang sedang diadakan di daerahnya dan tak lupa Engkos menawarkan Iwan
Fals untuk menjadi “bintang tamunya”.
Semakin hari Iwan Fals
semakin PD akan kemampuannya, akhirnya ia asyik dengan gitarnya dan sering bolos sekolah. Karena
sering tidak masuk, ia pindah ke sekolah lainnya. Iwan Fals yang sejak kecil
merasa pengusir kesepiannya adalah gitar. Apalagi ketika ia sudah merasa bikin
lagu dan dapat duit dari mengamen, mulailah ia merasa sombong.
Suatu hari ada seorang
tamu dari Jakarta yang mencarinya memberitahu bahwa lagu ciptaannya sudah
sangat terkenal di Jakarta. Ia sebenarnya belum tahu itu dan belum
menyadarinya. Bahkan menurut orang tersebut ada lagu Iwan Fals yang diakui oleh
orang lain sebagai ciptaannya.
Sebelum itu sebenarnya
Iwan Fals sudah pernah rekaman di radio 8 EH. Menurutnya waktu itu ia rekaman
dan kemudian lagunya diputar di radio tersebut namun entah kenapa radio
tersebut di bredel.
Setelah itu Iwan Fals dan
teman-temannya yaitu Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule membuat sebuah grup yang
bernama Amburadul yang dalam bahasa Indonesia berarti acak-acakan sesuai dengan
karakter personilnya yang memang saat itu tak karuan, maklum jiwa muda. Mereka
kemudian hijrah ke ibukota untuk menawarkan lagu mereka ke produser. Sebelum
itu Iwan Fals telah menjual sepeda motor kesayangannya untuk modal membuat
master.
Mereka kemudian rekaman.
Namun alangkah susahnya ternyata menjual lagu tidaklah semudah yang mereka
bayangkan. Kaset yang mereka keluarkan tak laku. Akhirnya karena sudah
terlanjur hijrah ke ibukota dan sudah berpamitan akan jadi orang sukses,
malulah mereka hendak pulang ke Bandung. Untuk menyambung hidup mereka akhirnya
mengamen dan kadang-kadang ikut festival baik itu lagu countri ataupun lagu
humor. Ternyata ikut festival tak ada ruginya, mereka sering menang dan dapat
nomor. Lagu-lagu humor mereka ada yang tertarik untuk memproduserinya. Akhirnya
oleh seorang kenalan yang bernama Arwah Setiawan (sekarang sudah almarhum) lagu
humor mereka direkam dan diproduseri Handoko dengan label ABC Record. Jadilah
Iwan Fals rekaman ramai-ramai bersama teman-temannya yaitu Pepeng, Krisna dan
Nana Krip. Walau lagu humor mereka menarik namun ternyata hanya menyentuh
kalangan tertentu saja. Alhasil lagu-lagu mereka sangat sedikit lakunya.
Setelah jatuh bangun rekaman
sampai lima kali akhirnya Iwan Fals menemukan nasibnya di Musica Studio. Di
studio ini lagu Iwan Fals digarap lebih serius. Seperti Album Sarjana Muda yang
musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Dari situlah nama Iwan
Fals dikenal publik. Namun ia tetap mengamen dari rumah ke rumah kadang juga di
Pasar Kaget dan Blok M. Album Iwan Fals yang sangat diminati adalah Sarjana
Muda dan Oemar Bakri. Iwan Fals banyak mendapat tawaran untuk bernyanyi di
televisi yang saat itu adalah TVRI.
Ketika Orde Baru banyak
jadwal konser Iwan Fals yang tidak mendapat izin dari aparat karena lagu Iwan
Fals yang liriknya keras dan seakan menyindir pemerintahan dikhawatirkan
memancing kerusuhan. Bahkan jika ia nekat menyanyikannya maka sering konsernya
disabotase dengan memadamkan listriknya bahkan pernah dibubarkan secara paksa.
Iwan Fals juga pernah
ditangkap dan diinterogasi pada bulan April 1984 selama dua minggu karena
menyanyikan lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini. Sejak saat
itu ia dan keluarganya sering mendapat teror. Hanya sedikit fans fanatik nya
yang masih menyimpan rekaman lagu tersebut yang saat ini menjadi koleksi yang
sangat berharga bahkan mahal.
Nama Iwan Fals semakin
meroket saat menelurkan lagu Bento dan Bongkar yang sampai saat ini melegenda.
Apalagi setelah itu ia juga bergabung dengan grup Kantatatakwa yang dimotori
oleh pengusaha terkenal Setiawan Djodi. Konser Kantatatakwa adalah konser musik
yang terbesar dan termegah sampai saat ini.
Iwan Fals dan
Keluarga
Iwan Fals menikah dengan
Rosana atau sering dipanggil dengan “Mbak Yos”. Dari pernikahan ini Iwan Fals
dianugerahi tiga orang anak yaitu Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu
Bassae dan Raya Rambu Rabbani.
Galang adalah anak
kesayangan Iwan Fals, ia mengikuti jejak ayahnya sebagai musisi. Galng
bergabung sebagai gitaris dalam kelompok musik “Bunga”. Namun tak ada sebab
yang jelas, Galang tiba-tiba dikabarkan meninggal pada bulan April 1997. Iwan
Fals sangat terpukul dengan kejadian ini, bahkan jasad Galang dikebumikan di
pekarangan rumah Iwan Fals di Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa-Barat.
Saking terpukulnya Iwan Fals sempat tak mau manggung lagi. Ia lebih senang
menyibukkan diri dengan melukis atau berlatih bela diri. Sebagai catatan,
selain menjadi musisi Iwan Fals juga seorang atlet karate. Ia pernah meraih
gelar Juara II Karate Tingat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989,
sempat masuk pelatnas dan melatih karate di almamaternya yaitu STP (Sekolah
Tinggi Publisistik). Bahkan Iwan Fals juga pernah menjadi penulis di beberapa
tabloid olahraga.
Setelah seian lama menari
diri dari dunia musik, Iwan Fals mulai atif lagi pada tahun 2002 dengan
menciptakan album yang bertajuk Suara Hati. Didalam album ini ada satu judul
lagu yang bercerita tentang kesedihannya ditinggal anak pertamanya Galang, yang
berjudul “Hadapi Saja”. Dalam lagu ini Mbak Yos yaitu istri Iwan Fals juga ikut
menyumbangkan suaranya.
Semenjak Galang, ana
pertamanya meninggal, gaya bermusik Iwan Fals mulai berubah. Tatanan rambutnya
juga dirubah lebih rapi dan dewasa, rambutnya dipotong pendek, kumis dan
jenggot dihilangkan serta bajunya lebih formal. Lagu-lagunya bukan lagi lagu
keras dan liar namun sudah lebih puitis dan dewasa.
Pada tanggal 22 Januari
2003, Iwan Fals dianugerahi anak ketiga yang diberi nama Raya Rambu Rabbani.
Kelahiran putranya ini seakan mengobati kerinduannya akan sosok Almarhum
Galang.
Sosok Mbak Yos sang istri
sangatlah penting bagi karir Iwan Fals. Mba Yos memegang sebagai manajer
pribadi Iwan Fals semenjak meninggalnya Galang. Mbak Yos atau Rossana yang
kemudian membuat Iwan Fals Manajemen (IFM) sehingga membuat karir Iwan Fals
lebih profesional. Benarlah pepatah yang berbunyi “Dibalik kesuksesan laki-laki
pastilah ada peran wanita hebat.”
Iwan Fals dikenal sebagai
musisi yang tak lekang dimakan zaman. Dari dulu hingga sekarang kita masih
mengenal dan menikmati lagu-lagu Iwan Fals baik itu ciptaannya sendiri atau
orang lain. Selalu saja ada yang baru dari karya Iwan Fals. Itulah yang membuat
dirinya di Cap sebagai “Legenda”. Bahkan sekarang ia membintangi sebuah iklan
kopi yang mengambil konsep dari karya ciptanya yang berjudul “Bongkar”.
Biodata Iwan
Fals
Nama Asli : Virgiawan
Listanto
Nama Artis : Iwan Fals
Nama Panggilan : Tanto
Tempat Tanggal Lahir :
Jakarta, 3 September 1961
Alamat Tinggal : Jl. Desa
Leuwinanggung No 19 Cimanggis, Bogor Jawa Barat – Indonesia
Pendidikan : SMP 5
Bandung
SMAK
BPK Bandung
STP
(Seolah Tinggi Publisistik)
IKJ
(Institut Kesenian Jakarta)
Orang Tua : Alm. Sutopo
(Ayah)
Lies
(Ibu)
Nama Istri : Rossana
(Mbak Yos)
Nama Anak : Galang Rambu
Anarki (Almarhum)
Annisa
Cikal Rambu Basae
Rayya
Rambu Rabbani
Hobi : Main gitar,
Sepakbola, Karate
Lagu – Lagu Iwan
Fals
Tida semua lagu-lagu Iwan
Fals dijual secara bebas. Banya lagu Iwan Fals yang akhirnya menjadi koleksi
ekslusif para penggemarnya yang tergabung dalam Oi (Orang Indonesia). Lagu-lagi
Iwan Fals yang seperti ini biasanya direkam secara live. Seperti lagu
“Pulanglah” yang didedikasikann pada Alm. Munir ternyata sangat disukai
sehingga direkam ulang dan dimasukkan kedalam album 50:50 yang diedarkan
ditahun 2007.
Selain itu tidak semua
lagu yang dinyanyikan saat ini adalah lagu baru. Banyak lagu-lagu Iwan Fals
yang lama yang di aransemen ulang ataupun tidak yang kemudian dirilis lagi.
Berikut ini adalah Lagu-lagu Iwan Fals baik itu yang Single
atau Album atau juga berkolaborasi dengan musisi lainnya .
Lagu-Lagu Iwan
Fals Yang Berkolaborasi Dengan Kelompok Musik Lainnya
Canda Dalam Nada (1979)
Canda Dalam Ronda (1979)
Perjalanan (1979)
3 Bulan (1980)
Sarjana Muda (1981)
Opini (1982)
Sumbang (1983)
Barang Antik (1984)
Sugali (1984)
KPJ (Kelompok Penyanyi
Jalanan) (1985)
Sore Tugu Pancoran (1985)
Aku Sayang Kamu (1986)
Ethiopia (1986)
Lancar (1987)
Wakil Rakyat (1987)
1910 (1988)
Mata Dewa (1989)
Antara Aku, Kau Dan Bekas
Pacarmu (1989)
Swami I (1989)
Kantata Takwa (1990)
Cikal (1991)
Swami II (1991)
Belum Ada Judul (1992)
Hijau (1992)
Dalbo (1993)
Anak Wayang (1994)
Orang Gila (1994)
Lagu Pemanjat (bersama
Trahlor) (1996)
Kantata Samsara (1998)
Best Of The Best (2000)
Suara Hati (2002)
In Collaboration with
(2003)
Manusia Setengah Dewa
(2004)
Iwan Fals in Love (2005)
50:50 (2007)
Untukmu Terkasih (2009) -
mini album
Keseimbangan - Iwan Fals
(2010)
Tergila-gila (2011)
Raya (2013)
Lagu- Lagu Iwan
Fals Yang Single
Serenade (bersama Ritta
Rubby) (1984)
Kemesraan (bersama artis
Musica) (1988)
Percayalah Kasih (bersama
Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
Terminal (bersama Franky
S.) (1994)
Mata Hati (bersama Ian Antono)
(1995)
Orang Pinggiran (bersama
Franky S.) (1995)
Katakan Kita Rasakan
(bersama artis Musica)
Di Bawah Tiang Bendera
(bersama artis Musica) (1996)
Haruskah Pergi (bersama
Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
Selancar (bersama Indra
Lesmana dan Import Musik) (2006)
Tanam Tanam Siram Siram
(Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
Marilah Kemari (Tribute
to Titiek Puspa) (2006)
Aku Milikmu (Original
Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
Lagu-Lagu Iwan
Fals Yang Single Hits Serta Dinyanyikan Penyanyi Lain
Maaf (dibawakan oleh
Ritta Rubby) (1986)
Belailah (dibawakan oleh
Ritta Rubby) (1986)
Trauma (dibawakan oleh
God Bless) (1988)
Damai yang Hilang
(dibawakan oleh God Bless) (1988)
Orang dalam Kaca
(dibawakan oleh God Bless) (1988)
Pak Tua (dibawakan oleh
grup band Elpamas) (1991)
Oh (dibawakan oleh Fajar
Budiman) (1994)
Nyanyian Laut (dibawakan
Nicky Astria)
Menangis (dibawakan oleh
Franky S.)
Bunga Kehidupan
(dibawakan oleh artis Musica)
Air Mata Api (dibawakan
oleh Superman Is Dead) (2012)
Serenade dibawakan oleh
Steven N Coconut Treez dan berubah judulnya menjadi Sere
Lagu-Lagu Iwan
Fals Dalam Album Kompilasi
* Tragedi
1.Ada Lagi Yang
Mati,2.Kuli Jalan,3.Puing,4.Columbia,5.Timur Tengah 1,6. Azan Subuh Masih
Ditelinga,7.Timur Tengah II,8.Libur Kecil kaum Kusam,9.Berandal Malam Dibangku
Terminal,10.Nelayan,11.Ethiopia,12.Celoteh Camar Tolol,13.1910
* Banjo & Harmonika
1.Oemar Bakri,2.Obat Awet
Muda,3.Ambulance Zig Zag,4.Barang Antik,5.Isi Rimba Tak Ada tempat
Berpijak,6.Tarmijah & Problemanya,7.Ujung Aspal Pondok
Gede,8.Opiniku,9.Tince Sukarti Binti Mahmud,10.Berapa,11.Nenekku Okem,12. Tante
Lisa,13.Kota,14.Lancar,15.Kuli Jalan
* Celoteh-celoteh
* Celoteh-celoteh 2
* Country
* Tembang Cinta (1990)
* Akustik
* Akustik Ke-2 (1997)
* Salam Reformasi (1998)
* Salam Reformasi 2
(1999)
* Prihatin (2000)
Lagu-Lagu Iwan
Fals Yang Tidak Beredar
Demokrasi Nasi (1978)
Semar Mendem (1978)
Pola Sederhana (Anak
Cendana) (1978)
Mbak Tini (1978)
Siti Sang Bidadari (1978)
Kisah Sapi Malam (1978)
Mince Makelar (1978)
Luka Lama (1984)
Anissa (1986)
Biarkan Indonesia Tanpa
Koran (1986)
Oh Indonesia (1992)
Imelda Mardun (1992)
Maumere (1993)
Joned (1993)
Mesin Mesin Pembunuh
(1994)
Suara dari Jalanan (1996)
Demokrasi Otoriter (1996)
Pemandangan (1996)
Jambore Wisata (1996)
Aku Tak Punya Apa-Apa
(1997)
Cerita Lama Tiananmen
(1998)
Serdadu dan Kutil (1998)
15 Juta (1998)
Mencari Kata-Kata (1998)
Malam Sunyi (1999)
Sketsa Setan yang Bisu
(2000)
Indonesiaku (2001)
Kemarau (2003)
Lagu Sedih (2003)
Kembali ke Masa Lalu
(2003)
Harapan Tak Boleh Mati
(2004)
Saat Minggu Masih Pagi
(2004)
Repot Nasi/Sami Mawon
(2005)
Hari Raya Bumi (2007)
Berita Cuaca (2008)
Paman Zam
Kapal Bau Pesing
Makna Hidup Ini
Selamat Tinggal Ramadhan
Nyatakan Saja
Berputar Putar
Air dan Batu
Lagu Pegangan
Semut Api dan Cacing
Kecil
Kata-Kata
Peniti Benang
Pukul Dua Malam
Curiga
Penjara
Belatung
Nyanyian Sopir
Bunga Kayu di Beranda
Aku Bergelora
Suara dari Jalanan
Pepaya
Ibuku Matahariku
Si Gembala Sapi
(Babadotan)
Harapan Tak Boleh Mati
Oh
Bersatulah
Join In Jeans &
Jackets
Indonesia Pusaka
Pondokku
Reformasi
Tuhan
Kasih Jangan Kau Pergi
(Ft. Bunga)
Gila (Ft. Bunga)
Maling Budiman
Serpihan Surga Pagar Alam
Tanah Air Udara dan Api
(live)
Komunitas Tiga Rambu
(live)
Birokrasi Semut
Rumi Sang Pencerah (Juni
2011)
Hentikan! (2011)
Isyarat (2011)
Gugusan Bintang (2011)
Garong Wan Takuup (2011)
Polteng "Polisi
Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
Film Yang
Dibintangi Iwan Fals
Damai Kami Sepanjang Hari
(1985)
Kantata Takwa (film)
(1990)
Kekasih (2008) – cameo
Penghargaan Iwan
Fals
Juara I Festival Musik
Country (1980).
Gold record, lagu Oemar
Bakri, PT Musica Studio's.
Silver record, penyanyi
& pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
Penghargaan prestasi
artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
Penyanyi Pujaan, BASF,
(1989).
The best selling, album
Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
Penyanyi rekaman pria
terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
Penyanyi solo terbaik
Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
Presents This Certificate
To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between
Korea and Indonesia, 25 September 1999.
Penyanyi solo terbaik
Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
Video klip terbaik lagu
Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
Triple Platinum Award,
Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
6th AMI Sharp Award,
album terbaik Country/Balada.
6th AMI Sharp Award,
artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
Pemenang video klip terbaik
edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode
I- 2002/2003.
Penghargaan album In
Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's -
Juni 2003.
Triple Platinum Award,
album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica
Studio's - November 2003.
7th AMI Award 2003,
Legend Awards.
7th AMI Award 2003,
Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
Penghargaan M Indonesia
2003, Most Favourite Male.
SCTV Music Award 2004,
album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
SCTV Music Award 2004,
Penyanyi Pop Ngetop.
Anugrah Planet Muzik
2004.
Generasi Biang Extra Joss
- 2004.
8th AMI Samsung Award,
Karya Produksi Balada Terbaik.
SCTV Music Award 2005,
album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
With The Compliment Of
Metro TV.
Partisipasi dalam acara
konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
Mendapatkan Talk Less Do
More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
Lagunya bersama {Swami}
yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa
versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
Penghargaan Satyalancana
Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
Iklan Yang
Dibintangi Iwan Fals
TOP Coffe bersama Nikita
Willy dan Samuel Zylgwyn
Berikut Ini Adalah 100 Kalimat Indah Dalam Lirik
Iwan Fals
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk
menghancurkan” (Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)
2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya
kita mampu”.(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu,
hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.(Galang Rambu Anarki
– album Iwan Fals Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.(Maaf
Cintaku - album Iwan Fals Sugali 1984)
5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum
terobati”.(Berkacalah Jakarta - album Iwan Fals Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam
sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”. (Cik - album Iwan Fals Sore Tugu
Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini,
entah esok hari, entah lusa nanti, entah”. (Entah - album Iwan Fals Ethiopia
1986)
8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa
kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.(Bunga-Bunga
Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”. (Ya Ya Ya Oh
Ya - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”. (Selamat
Tinggal Malam - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
--------------------------------------------------------
11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan
mata siap menjerat leher kita”.(Kota - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan
apa saja yang pasti kita temukan”.(Lancar - album Iwan Fals Lancar 1987)
13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang
jangan hanya diam”.(Surat Buat Wakil Rakyat - album Iwan Fals Wakil Rakyat
1987)
14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada
harga karena uang”.(Nak - album Iwan Fals 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis
terjual harga diri”.(Mimpi Yang Terbeli - album Iwan Fals 1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.(Ibu
- album Iwan Fals 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga
kita terkunci”.(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)
18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung
hari-hari”.(Ada Lagi Yang Mati - album Iwan Fals 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh
tangis walau hanya sesaat”.(Perempuan Malam - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal,
bahkan jauh tertinggal”.(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
--------------------------------------------------------
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir,
takdirmu jelas bukan takdirku”.(Oh Ya! - album Iwan Fals Swami 1989)
22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk
kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.(Eseks
eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Iwan Fals Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.(Condet
- album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.(Bongkar
- album Iwan Fals Swami 1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.(Bongkar
- album Iwan Fals Swami 1989)
26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau
jawab dengan cinta”.(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)
27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan
menjadi makhluk picisan”.(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)
28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi
cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.(Paman Doblang - album
Kantata Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.(Orang-Orang Kalah -
album Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya
terhadap harta”.(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)
--------------------------------------------------------
31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku
bernyanyi menjadi saksi”.(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)
32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan
bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.(Kantata Takwa -
album Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.(Gelisah -
album Kantata Takwa 1990)
34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.(Air
Mata - album Kantata Takwa 1990)
35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya
diperkosa kesuburannya”.(Untuk Bram - album Iwan Fals Cikal 1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu,
duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.(Pulang Kerja - album Iwan
Fals Cikal 1991)
37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.(Alam Malam - album Iwan Fals Cikal
1991)
38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.(Ada - album Iwan Fals Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap
berdiri”.(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari
hati nurani”.(Hio - album Swami Il 1991)
--------------------------------------------------------
41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar,
jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.(Di Mata
Air Tidak Ada Air Mata - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa
kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.(Besar Dan Kecil -
album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku
ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak
berujung”.(Aku Disini - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.(Lagu Satu -
album Iwan Fals Hijau 1992)
45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata
kita adalah air kehidupan”. (Lagu Dua - album Iwan Fals Hijau 1992)
46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah
darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”. (Lagu Tiga - album Iwan Fals
Hijau 1992)
47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?” (Lagu
Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”. (Lagu
Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)
49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada
kamu”. (Lagu Lima - album Iwan Fals Hijau 1992)
50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami
berdiri menjaga dirimu”.(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)
--------------------------------------------------------
51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang
melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa
nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”. (Hura Hura Huru Hara - album Dalbo
1993)
52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”. (Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada
bedanya?” (Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”. (Satu Satu
– album Iwan Fals Orang Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat
mati, santai sajalah”. (Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang
Gila 1994)
56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”. (Menunggu Ditimbang Malah
Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”. (Doa
Dalam Sunyi – album Iwan Fals Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”. (Awang Awang –
album Iwan Fals Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa
dianggap diam?, sedang kita belum bicara”. (Awang Awang – album Iwan Fals Orang
Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang
berbuat sesuai aturan dan keinginan”.(Nasib Nyamuk – album Iwan Fals &
Sawung Jabo Anak Wayang 1994)
--------------------------------------------------------
61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur
raksasa, pengusaha zaman merdeka”. (Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa
sepi”. (Mata Hati – album Iwan Fals Mata Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”. (Lagu
Pemanjat – album Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti
menuju gerbang baru”. (Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen pertanda jantan”. (Nyanyian Preman – album Kantata
Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”. (Langgam
Lawu – album Kantata Samsara 1998)
67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”. (Lagu Buat Penyaksi
– album Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan
terbakar sekalipun”. (Di Ujung Abad - album Iwan Fals Suara Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat
datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”. (Dendam Damai - album Iwan Fals Suara Hati
2002)
70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”. (Doa - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)
--------------------------------------------------------
71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”. (Seperti Matahari
- album Iwan Fals Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”. (Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati
2002)
73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”. (Politik
Uang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung,
menyongsong hari esok yang lebih baik”. (Para Tentara – album Iwan Fals Manusia
Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”. (Mungkin
– album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian
pasti datang”. (Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah
Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”. (Matahari Bulan Dan
Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami
mau”. (Manusia Setengah Dewa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”. (Desa –
album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”. (Dan Orde
Paling Baru – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
--------------------------------------------------------
81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”. (Buktikan –
album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”. (Asik
Nggak Asik – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”. (17 Juli
1996 – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam
tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”. (Tanam-Tanam Siram-Siram
– single 2006 - album Iwan Fals Keseimbangan 2010)
85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang
menikmati bulan penuh dan bintang”. (Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals &
Indra Lesmana)
86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal
baru datang”. (Selancar – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)
87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak
berubah”. (Rubah – album Iwan Fals 50:50 2007)
88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”. (Pulanglah
– album Iwan Fals 50:50 2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi
gelisah”. (KaSaCiMa – album Iwan Fals 50:50 2007)
90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari
kematian, pasti”.(Ikan-Ikan – album Iwan Fals 50:50 2007)
--------------------------------------------------------
91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang
janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”. (Cemburu – album Iwan Fals 50:50
2007)
92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”. (Kemarau
– uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”. (Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit
kembali”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga
pasti pulang”. (Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami,
ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”. (Saat Minggu Masih
Pagi – uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan
jangan dipendam, merdekakan jiwa”. (Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi
membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”. (Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah
lupa”. (Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan
tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”. (Selamat
Tinggal Ramadhan – uncassette)