Dewa-Dewi dalam Mitologi Slavia
PERUN
Dewa petir dan kilat. Merupakan dewa tertinggi dalam mitologi Slavia.
Dia sering digambarkan bersama dengan api, gunung, pohon oak, bunga
iris, elang, cakrawala, kuda dan kereta kudanya. Tak lupa dengan senjata
yang selalu ada di tangannya, biasanya berupa palu, kapak, atau anak
panah petir miliknya.
Perun digambarkan sebagai sosok lelaki yang gagah perkasa dengan janggut tembaganya. Fenomena petir oleh bangsa Slavia kuno dianggap sebagai panah-panah Perun yang diarahkan ke arah Veles di bumi, di mana Veles adalah musuh Perun dalam mitologi Slavia.
Simbol-simbol yang digunakan untuk melambangkan dewa Perun sering ditemukan pada alat-alat perang yang dibuat dari batu dan logam. Selain itu, ditemukan pula pada balok-balok atau rumah mereka untuk melindungi atap dari sambaran petir.
Dalam mitologi Baltik, ada pula nama dewa yang mirip baik namanya maupun kekuatan dan ciri khasnya dengan Perun, yakni "Perkunas" atau "Perkons", yang jika ditelusuri ke akar kata dari bahasa Proto-Indo-Eropa, ditemukan kata Perkwunos. Kata *perkwu- berarti "pohon oak", tapi dalam bahasa Proto-Slavia, kata per- berarti "menyerang" atau "membelah" dengan benda tajam.
Perun digambarkan sebagai sosok lelaki yang gagah perkasa dengan janggut tembaganya. Fenomena petir oleh bangsa Slavia kuno dianggap sebagai panah-panah Perun yang diarahkan ke arah Veles di bumi, di mana Veles adalah musuh Perun dalam mitologi Slavia.
Simbol-simbol yang digunakan untuk melambangkan dewa Perun sering ditemukan pada alat-alat perang yang dibuat dari batu dan logam. Selain itu, ditemukan pula pada balok-balok atau rumah mereka untuk melindungi atap dari sambaran petir.
Dalam mitologi Baltik, ada pula nama dewa yang mirip baik namanya maupun kekuatan dan ciri khasnya dengan Perun, yakni "Perkunas" atau "Perkons", yang jika ditelusuri ke akar kata dari bahasa Proto-Indo-Eropa, ditemukan kata Perkwunos. Kata *perkwu- berarti "pohon oak", tapi dalam bahasa Proto-Slavia, kata per- berarti "menyerang" atau "membelah" dengan benda tajam.
VELES
Dewa bumi, air, dan bawah tanah. Sering dikaitkan dengan karakter
naga dan lembu. Ia merupakan salah satu dewa terpenting dalam mitologi,
dianggap sebagai dewa ahli sihir, musik, kesehatan, dan pesulap (mirip
dewa Loki dalam mitologi Nordik).
Sosok Veles sering digambarkan sebagai seorang lelaki bertanduk dengan rambut, berjenggot tebal atau sebagai ular naga. Konflik antara Perun dan Veles merupakan hal paling penting dalam mitologi Slavia. Dalam pertempurannya dengan Perun, Veles seringkali merubah dirinya menjadi pohon di hutan atau masuk ke lubang-lubang atau gua menuju dasar bumi ketika berusaha untuk menyelamatkan. Selain itu, ketika Veles berada dalam pertarungan melawan Perun, ia mengubah dirinya menjadi naga.
Tokoh Veles dalam mitologi Slavia kemungkinan memiliki hubungan dengan tokoh Vala sebagai lawan dari dewa petir Indra dalam kitab Veda , atau dengan Vels atau Velinas sebagai lawan dari dewa petir Perkunas dalam mitologi Baltik. Nama, ciri khas, dan posisi mereka kesemuanya sangat mirip. Hal yang paling mungkin adalah nama yang berasal dari akar kata pada bahasa Proto-Indo-Eropa *wel- yang berarti wol. Dalam bahasa Rusia, kata "volos" berarti rambut, dan kata "vol" dalam bahasa Rusia dan rumpun bahasa Slavia selatan berarti "lembu". Hal tersebut memiliki garis hubung yang merujuk pada penggambaran dewa Veles yang berambut dan berjanggut tebal dengan tanduk di kepalanya.
Nama lain: Weles, Volos.
Sosok Veles sering digambarkan sebagai seorang lelaki bertanduk dengan rambut, berjenggot tebal atau sebagai ular naga. Konflik antara Perun dan Veles merupakan hal paling penting dalam mitologi Slavia. Dalam pertempurannya dengan Perun, Veles seringkali merubah dirinya menjadi pohon di hutan atau masuk ke lubang-lubang atau gua menuju dasar bumi ketika berusaha untuk menyelamatkan. Selain itu, ketika Veles berada dalam pertarungan melawan Perun, ia mengubah dirinya menjadi naga.
Tokoh Veles dalam mitologi Slavia kemungkinan memiliki hubungan dengan tokoh Vala sebagai lawan dari dewa petir Indra dalam kitab Veda , atau dengan Vels atau Velinas sebagai lawan dari dewa petir Perkunas dalam mitologi Baltik. Nama, ciri khas, dan posisi mereka kesemuanya sangat mirip. Hal yang paling mungkin adalah nama yang berasal dari akar kata pada bahasa Proto-Indo-Eropa *wel- yang berarti wol. Dalam bahasa Rusia, kata "volos" berarti rambut, dan kata "vol" dalam bahasa Rusia dan rumpun bahasa Slavia selatan berarti "lembu". Hal tersebut memiliki garis hubung yang merujuk pada penggambaran dewa Veles yang berambut dan berjanggut tebal dengan tanduk di kepalanya.
Nama lain: Weles, Volos.
SVAROG
Dewa langit, matahari dan api. Ia sering juga dianggap sebagai
dewanya ahli logam (pembuat perkakas atau senjata dari logam). Svarog
yang mewakili kekuatan api, dianggap sebagai dewa yang sangat penting
karena api (termasuk matahari) dianggap sebagai sumber kehidupan oleh
bangsa Slavia.
Svarog adalah salah satu dari dewa tertinggi dalam mitologi Slavia dan dianggap "bapak para dewa" karena merupakan personifikasi dari dewa Rod, dewa tertua, yang merupakan ayah para dewa. Salah satu dewa terpenting yang merupakan anak Svarog adalah Dazhbog.
Ketika berbicara tentang Svarog, maka sering pula ditemukan dalam literatur nama "Svarozich". Secara harfiah, "Svarozhich" berarti "Svarog kecil", atau sederhananya adalah sebutan bagi Svarog ketika masih kecil. Akan tetapi ada beberapa ahli mitologi Slavia yang menganggap bahwa Svarozhich adalah salah satu anak dari Svarog, selain Dazhbog. Pada pendapat yang terakhir tersebut diterangkan pula bahwa Dazhbog kemudian mewakili kekuatan api di langit, yaitu matahari, sedangkan Svarozhich melambangkan kekuatan api di bumi. Selain pendapat-pendapat di atas, ada pula yang menganggap bahwa baik Svarozhich maupun Dazhbog adalah sosok dewa yang sama.
Nama Svarog sendiri jika ditelusuri dari bahasa Slavia tua, terdiri dari dua akar kata, yakni "swa" memiliki arti "langit" (svet "cahaya", svyat "kesucian", -> sveta na nebe "cahaya di langit") dan "rog" yang berarti "tanduk", yang melambangkan maskulinitas.
Nama lain: Svaroh, Swarog, Svarozhich.
Svarog adalah salah satu dari dewa tertinggi dalam mitologi Slavia dan dianggap "bapak para dewa" karena merupakan personifikasi dari dewa Rod, dewa tertua, yang merupakan ayah para dewa. Salah satu dewa terpenting yang merupakan anak Svarog adalah Dazhbog.
Ketika berbicara tentang Svarog, maka sering pula ditemukan dalam literatur nama "Svarozich". Secara harfiah, "Svarozhich" berarti "Svarog kecil", atau sederhananya adalah sebutan bagi Svarog ketika masih kecil. Akan tetapi ada beberapa ahli mitologi Slavia yang menganggap bahwa Svarozhich adalah salah satu anak dari Svarog, selain Dazhbog. Pada pendapat yang terakhir tersebut diterangkan pula bahwa Dazhbog kemudian mewakili kekuatan api di langit, yaitu matahari, sedangkan Svarozhich melambangkan kekuatan api di bumi. Selain pendapat-pendapat di atas, ada pula yang menganggap bahwa baik Svarozhich maupun Dazhbog adalah sosok dewa yang sama.
Nama Svarog sendiri jika ditelusuri dari bahasa Slavia tua, terdiri dari dua akar kata, yakni "swa" memiliki arti "langit" (svet "cahaya", svyat "kesucian", -> sveta na nebe "cahaya di langit") dan "rog" yang berarti "tanduk", yang melambangkan maskulinitas.
Nama lain: Svaroh, Swarog, Svarozhich.
DAZHBOG
Dewa matahari. Merupakan anak dari Svarog dan menjadi salah satu dari
dewa yang penting. Ia berperan sebagai dewa kesehatan dan kekuatan. Hal
ini berkaitan dengan anggapan bangsa Slavia tentang "api" atau
"matahari" adalah sumber kekuatan, sehingga sangat penting bagi
kehidupan mereka yang biasa hidup di daerah dengan iklim yang dingin.
Namanya berasal dari akar kata "dat'" atau "daj", yang artinya "memberi", sedangkan kata "bog" itu sendiri berarti "tuhan" atau "dewa", sehingga Dazhbog dianggap sebagai personifikasi dari matahari, dewa yang murah hati, pemberi panas dan kehangatan di alam dunia. Terkadang turunnya hujan juga dianggap berkah yang diturunkan oleh Dazhbog sehingga tanaman yang ditanam di ladang dapat tumbuh.
Dalam "Slove o Polku Igoryeve" Puisi epik tentang pangeran Igor yang ditulis dengan bahasa Slavia Timur Tua, disebutkan bahwa bangsa Slavia menyebut dirinya sebagai cucu dan keturunan Dazhbog. Peninggalan-peninggalan yang mengacu pada dewa Dazhbog ditemukan hampir diseluruh wilayah penyebaran bangsa Slavia.
Nama lain: Dabog, Dajbog, Dadzbog, Dazbog.
Namanya berasal dari akar kata "dat'" atau "daj", yang artinya "memberi", sedangkan kata "bog" itu sendiri berarti "tuhan" atau "dewa", sehingga Dazhbog dianggap sebagai personifikasi dari matahari, dewa yang murah hati, pemberi panas dan kehangatan di alam dunia. Terkadang turunnya hujan juga dianggap berkah yang diturunkan oleh Dazhbog sehingga tanaman yang ditanam di ladang dapat tumbuh.
Dalam "Slove o Polku Igoryeve" Puisi epik tentang pangeran Igor yang ditulis dengan bahasa Slavia Timur Tua, disebutkan bahwa bangsa Slavia menyebut dirinya sebagai cucu dan keturunan Dazhbog. Peninggalan-peninggalan yang mengacu pada dewa Dazhbog ditemukan hampir diseluruh wilayah penyebaran bangsa Slavia.
Nama lain: Dabog, Dajbog, Dadzbog, Dazbog.
SVETOVID
Dewa perang, kesuburan dan kemakmuran. Sosoknya
sering digambarkan sebagai seorang lelaki pemberani yang bersenjatakan
pedang dengan sebelah tangannya memegang tempat minum dari tanduk.
Namanya berasal dari akar kata "svet" cahaya atau "svyatost'" kesucian, dan "vit" mengacu pada kata "vit'" atau "svivat'" memutar (bahasa Rusia), yang berarti "memutar cahaya" untuk terciptanya kehidupan. Ia juga dijuluki sebagai "Beli Vid" atau "Byali vid". "Beli" atau "byali" artinya "putih", sedangkan "vid" artinya "bentuk", yang berarti memiliki arti: putih, terang, atau bercahaya.
Dari peninggalan yang ditemukan dari reruntuhan kuil Arkona (kuil pagan terakhir bangsa Slavia), berhala Svetovid memiliki tinggi yang tak biasa, dengan tinggi melebihi tinggi manusia dan memiliki empat kepala yang memandang keempat arah utama mata angin. Bentuk janggutnya pada berhala tersebut melambangkan awan yang menyelimuti langit dunia, pedangnya melambangkan petir di waktu hujan, dan perjalannya dengan kuda melambangkan lama turunnya hujan yang berlalu dengan segera. Ia juga dianggap sebagai penguasa guntur dengan melakukan perjalanan di malam hari untuk mengusir para iblis dengan sambaran petir dan gemuruh dari pedangnya. Setelah menyerang mereka, ia pun segera menurunkan hujan untuk kesuburan. Sventovid adalah dewa kesuburan tertinggi di antara dewa-dewi kesuburan lainnya dan paling dihormati oleh orang-orang Slavia demi mendapatkan hasil panen yang baik.
Nama lain: Sventevith, Sventovid.
Namanya berasal dari akar kata "svet" cahaya atau "svyatost'" kesucian, dan "vit" mengacu pada kata "vit'" atau "svivat'" memutar (bahasa Rusia), yang berarti "memutar cahaya" untuk terciptanya kehidupan. Ia juga dijuluki sebagai "Beli Vid" atau "Byali vid". "Beli" atau "byali" artinya "putih", sedangkan "vid" artinya "bentuk", yang berarti memiliki arti: putih, terang, atau bercahaya.
Dari peninggalan yang ditemukan dari reruntuhan kuil Arkona (kuil pagan terakhir bangsa Slavia), berhala Svetovid memiliki tinggi yang tak biasa, dengan tinggi melebihi tinggi manusia dan memiliki empat kepala yang memandang keempat arah utama mata angin. Bentuk janggutnya pada berhala tersebut melambangkan awan yang menyelimuti langit dunia, pedangnya melambangkan petir di waktu hujan, dan perjalannya dengan kuda melambangkan lama turunnya hujan yang berlalu dengan segera. Ia juga dianggap sebagai penguasa guntur dengan melakukan perjalanan di malam hari untuk mengusir para iblis dengan sambaran petir dan gemuruh dari pedangnya. Setelah menyerang mereka, ia pun segera menurunkan hujan untuk kesuburan. Sventovid adalah dewa kesuburan tertinggi di antara dewa-dewi kesuburan lainnya dan paling dihormati oleh orang-orang Slavia demi mendapatkan hasil panen yang baik.
Nama lain: Sventevith, Sventovid.
Dewa cinta, dewa kesuburan, dan dewa musim semi, dewa perang. Ia
adalah anak dewa Perun, merupakan personifikasi dari matahari yang
muncul di musim semi yang mencerahkan dan menghangatkan. Selain di musim
semi, ia juga sering disebut-sebut ketika musim panen datang.
Yarilo setara dengan Eros -dalam mitologi Yunani- sebagai dewa cinta, juga dengan Bacchus sebagai dewa kesenangan. Selain itu ia juga melambangkan keberanian sehingga dianggap pula sebagai dewa perang.
Sosok Yarilo sering digambarkan sebagai seorang pemuda tampat yang gagah perkasa, berambut ikal pirang, dan mengendarai kuda putih sambil bertelanjang kaki. Biasanya digambarkan juga dirinya dengan rangkaian bunga di kepalanya atau sambil membawa tanaman gandum di tangannya. Ia merupakan lambang gairah dan kegagahan pemuda, dan lambang musim semi menuju musim panas yang menyenangkan bagi semua makhluk di dunia.
Ketika turun ke alam dunia, yang pertama kali bertemu dengan Yarilo adalah Marena atau Morana -dewi kematian dan musim dingin- yang merupakan saudari kembar Yarilo. Keduanya jatuh cinta, kemudian melangsungkan ritual pernikahan. Peristiwa pernikahan mereka itu oleh bangsa Slavia kemudian diabadikan dalam rangkaian perayaan Ivanje atau Ivan Kupala.
Nama lain: Jura, Juraj, Dzurilo, Jarovit, Jarilo, Iarilo, Gerovit.
MORANA
Yarilo setara dengan Eros -dalam mitologi Yunani- sebagai dewa cinta, juga dengan Bacchus sebagai dewa kesenangan. Selain itu ia juga melambangkan keberanian sehingga dianggap pula sebagai dewa perang.
Sosok Yarilo sering digambarkan sebagai seorang pemuda tampat yang gagah perkasa, berambut ikal pirang, dan mengendarai kuda putih sambil bertelanjang kaki. Biasanya digambarkan juga dirinya dengan rangkaian bunga di kepalanya atau sambil membawa tanaman gandum di tangannya. Ia merupakan lambang gairah dan kegagahan pemuda, dan lambang musim semi menuju musim panas yang menyenangkan bagi semua makhluk di dunia.
Ketika turun ke alam dunia, yang pertama kali bertemu dengan Yarilo adalah Marena atau Morana -dewi kematian dan musim dingin- yang merupakan saudari kembar Yarilo. Keduanya jatuh cinta, kemudian melangsungkan ritual pernikahan. Peristiwa pernikahan mereka itu oleh bangsa Slavia kemudian diabadikan dalam rangkaian perayaan Ivanje atau Ivan Kupala.
Nama lain: Jura, Juraj, Dzurilo, Jarovit, Jarilo, Iarilo, Gerovit.
MORANA
dewi kematian dan musim dingin. Ia dianggap dewi yang mematikan
sekaligus yang menghidupkan kembali alam semesta terkait dengan
datangnya musim dingin (salju). Sosok Morana digambarkan sebagai wanita
cantik berkulit sangat putih, berambut hitam. Terkadang digambarkan pula
jari-jemarinya yang memiliki kuku seperti cakar serigala.
Orang Slavia kuno menganggap bahwa datangnya musim dingin, turunnya salju, badai di musim dingin, dan segala makhluk ada di tangan Morana. Dalam tradisi, orang Slavia biasa membakar boneka Morana sebagai tanda berakhirnya musim dingin. Sambil membakar boneka biasanya orang-orang menari dan menyanyi di sekelilingnya api yang dinyalakannya. Tradisi tersebut telah dilakukan sejak lama terutama di berbagai wilayah Slavia, terutama di Polandia, Slowakia, dan Ceko. Di timur tanah Slavia, Morana juga dianggap sebagai dewi kesuburan, pelindung perempuan dan segala hal tentang urusan perempuan.
Nama Morana diperkirakan berasal dari akar kata bahasa Indo-Eropa yang turun melalui bahasa Latin "mors" yang berarti "kematian" atau bahasa Rusia "mor" yang berarti "sampar" (wabah pes). Dalam beberapa dialek bahasa Rusia, terdapat pula kata "mara" yang berarti "siluman", "bayangan", atau "halusinasi".
Nama lain: Marzanna, Marzhanna, Marzhena, Morena, Mara, Mora, Marmora.
LADA & LELYA
Orang Slavia kuno menganggap bahwa datangnya musim dingin, turunnya salju, badai di musim dingin, dan segala makhluk ada di tangan Morana. Dalam tradisi, orang Slavia biasa membakar boneka Morana sebagai tanda berakhirnya musim dingin. Sambil membakar boneka biasanya orang-orang menari dan menyanyi di sekelilingnya api yang dinyalakannya. Tradisi tersebut telah dilakukan sejak lama terutama di berbagai wilayah Slavia, terutama di Polandia, Slowakia, dan Ceko. Di timur tanah Slavia, Morana juga dianggap sebagai dewi kesuburan, pelindung perempuan dan segala hal tentang urusan perempuan.
Nama Morana diperkirakan berasal dari akar kata bahasa Indo-Eropa yang turun melalui bahasa Latin "mors" yang berarti "kematian" atau bahasa Rusia "mor" yang berarti "sampar" (wabah pes). Dalam beberapa dialek bahasa Rusia, terdapat pula kata "mara" yang berarti "siluman", "bayangan", atau "halusinasi".
Nama lain: Marzanna, Marzhanna, Marzhena, Morena, Mara, Mora, Marmora.
LADA & LELYA
Dewi kecantikan,
cinta,
kesuburan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Ia adalah pelindung bagi
para gadis muda dan merupakan personifikasi seorang ibu yang murah hati. Dewi ini juga sering dianggap sebagai perlambangan pernikahan dan keharmonisan hidup.
Nama "Lada" banyak menurunkan berbagai kosa kata yang berkaitan dengan cinta dan pernikahan. Di antaranya misalnya kata "perjodohan", di Ukraina disebut dengan "Ladino", sedangkan panggilan kata sayang untuk istri digunakan kata "lado". Kata "lado" sering disebut-sebut juga pada festival Ivan Kupala ketika para muda-mudi saling mencari pasangannya untuk kemudian melakukan perkawinan. Dalam suatu upacara perkawinan biasanya orang-orang Slavia kuno mempersembahkan bunga, burung, madu dan buah untuk dewi Lada.
Nama lain Lada: Lado, Lyada.
Di Kiev pernah terdapat kuil yang megah, di mana berdiri patung Lada, sosok wanita yang cantik sambil memegang bunga, memegang tangan anak perempuan kecil yang tak lain adalah dewi Lelya, anak dewi Lada. Lelya adalah dewi cinta dan gairah. Dari namanya muncul kata "leleyat'" yang berarti "menyayangi". Dirinya digambarkan sebagai sosok wanita muda yang cantik, berambut emas, memiliki sayap, dan melempar-lempar api dari tangannya. Jika dibandingkan dengan Cupid -pada mitologi Romawi- yang memanah manusia dengan panah cinta, lain lagi dengan Lelya yang mengobarkan api cinta di antara mereka.
Nama "Lada" banyak menurunkan berbagai kosa kata yang berkaitan dengan cinta dan pernikahan. Di antaranya misalnya kata "perjodohan", di Ukraina disebut dengan "Ladino", sedangkan panggilan kata sayang untuk istri digunakan kata "lado". Kata "lado" sering disebut-sebut juga pada festival Ivan Kupala ketika para muda-mudi saling mencari pasangannya untuk kemudian melakukan perkawinan. Dalam suatu upacara perkawinan biasanya orang-orang Slavia kuno mempersembahkan bunga, burung, madu dan buah untuk dewi Lada.
Nama lain Lada: Lado, Lyada.
Di Kiev pernah terdapat kuil yang megah, di mana berdiri patung Lada, sosok wanita yang cantik sambil memegang bunga, memegang tangan anak perempuan kecil yang tak lain adalah dewi Lelya, anak dewi Lada. Lelya adalah dewi cinta dan gairah. Dari namanya muncul kata "leleyat'" yang berarti "menyayangi". Dirinya digambarkan sebagai sosok wanita muda yang cantik, berambut emas, memiliki sayap, dan melempar-lempar api dari tangannya. Jika dibandingkan dengan Cupid -pada mitologi Romawi- yang memanah manusia dengan panah cinta, lain lagi dengan Lelya yang mengobarkan api cinta di antara mereka.
Nama lain Lelya: Lelja.
MOKOSH
MOKOSH
dewi para perempuan. Ia merupakan dewi yang memiliki hubungan dengan
kegiatan para perempuan. Dewi Mokosh termasuk salah satu dari dewa-dewi
yang populer, terutama orang Slavia di wilayah timur. Pemujaan Mokosh
setara dengan pemujaan kepada Perawan Maria dalam agama Kristen. Hari
Jumat merupakan hari yang dikhususkan untuk memuja dewi Mokosh. Ia
begitu dihormati dan dianggap sebagai pelindung para perempuan,
pengantin, dan kegiatan sehari-hari perempuan seperti memintal dan
menenun, serta dianggap sebagai pelindung air.
Nama Mokosh diperkirakan berasal dari kata "mokry" yang berarti "basah" atau "moknut(i)" yang berarti "rendam". Selain itu, para ahli lainnya mengartikan nama "Mokosh" dari akar kata *mokos yang berarti "berputar", sesuai dengan pekerjaan yang sering dihubungkan dengannya, yakni memintal dan menenun. Orang Slavia kuno memiliki tradisi khusus di mana mereka memintal dan menenun di hari Jumat yang suci. Melihat hubungan-hubungan terakhir tersebut, para peneliti juga menduga bahwa dewi Mokosh bisa disebut juga sebagai dewinya hastakarya.
Nama lain: Makosh.
Nama Mokosh diperkirakan berasal dari kata "mokry" yang berarti "basah" atau "moknut(i)" yang berarti "rendam". Selain itu, para ahli lainnya mengartikan nama "Mokosh" dari akar kata *mokos yang berarti "berputar", sesuai dengan pekerjaan yang sering dihubungkan dengannya, yakni memintal dan menenun. Orang Slavia kuno memiliki tradisi khusus di mana mereka memintal dan menenun di hari Jumat yang suci. Melihat hubungan-hubungan terakhir tersebut, para peneliti juga menduga bahwa dewi Mokosh bisa disebut juga sebagai dewinya hastakarya.
Nama lain: Makosh.
TRIGLAV
Sebutan untuk tiga dewa tertinggi dalam mitologi Slavia, yakni
Svarog, Perun, dan Dazhbog. Dalam beberapa kasus, posisi Dazhbog kadang
digantikan oleh Svetovid atau oleh Veles. Triglav digambarkan sebagai
persatuan antara tiga dewa, berbentuk dewa berkepala tiga.
Menurut beberapa hipotesis yang dilakukan oleh para peneliti mitologi Slavia, sosok dewa berkepala tiga ini merupakan upaya penyatuan tiga dewa lokal dari rumpun utama suku-bangsa Slavia menjadi karakter tunggal. Ada pula anggapan bahwa penyatuan tiga dewa tersebut merupakan lambang penguasa tiga kerajaan utama, yakni surga (atau langit), bumi, dan neraka (atau bawah tanah), meski tersebut masih diperdebatkan.Selain itu, terdapat pendapat lainnya mengenai kemunculan sosok Triglav ini yang diyakini muncul karena adanya pengaruh dari Kristen ketika ajaran ini mulai disebarkan di Eropa Timur.
Peninggalan berhala Triglav banyak ditemukan di berbagai tempat penyebaran bangsa Slavia. Di Slovenia, terdapat gunung tertinggi bernama Triglav. Di Bosnia & Herzegovina, puncak tertinggi Dinara dinamai pula Troglav.
Menurut beberapa hipotesis yang dilakukan oleh para peneliti mitologi Slavia, sosok dewa berkepala tiga ini merupakan upaya penyatuan tiga dewa lokal dari rumpun utama suku-bangsa Slavia menjadi karakter tunggal. Ada pula anggapan bahwa penyatuan tiga dewa tersebut merupakan lambang penguasa tiga kerajaan utama, yakni surga (atau langit), bumi, dan neraka (atau bawah tanah), meski tersebut masih diperdebatkan.Selain itu, terdapat pendapat lainnya mengenai kemunculan sosok Triglav ini yang diyakini muncul karena adanya pengaruh dari Kristen ketika ajaran ini mulai disebarkan di Eropa Timur.
Peninggalan berhala Triglav banyak ditemukan di berbagai tempat penyebaran bangsa Slavia. Di Slovenia, terdapat gunung tertinggi bernama Triglav. Di Bosnia & Herzegovina, puncak tertinggi Dinara dinamai pula Troglav.
Nama lain: Trihlav, Tryglaw, Trzyglow, Troglav.
Selain dewa-dewi yang disebutkan di atas, ada pula dewa-dewi Slavia yang tingkatannya di bawah dewa-dewi yang telah disebutkan di atas. Selain itu terdapat pula dewa-dewi yang hanya populer di lingkup wilayah tertentu saja. Berikut nama dewa-dewi Slavia lainnya:
STRIBOG - Dewa angin. Nama lain: Stribozh, Strzybog.
DODOLA - Dewi hujan, istri Dewa Perun. Nama lain: Doda, Dudulya, Didilya, Perperuna, Perperusha.
ROD - Maha pencipta, asal mula segala baik -para dewa maupun manusia. Nama lain: Rid,
MAT ZEMLYA - Bunda bumi, penumbuh tanaman, yang melahirkan segala. Nama lain: Matka Ziemia.
KRESNIK - Dewa api, dewa badai. Nama lain: Krsnik.
BELOBOG - dewa putih, dewa cahaya. Nama lain: Belobog, Belbog, Bialbog, Byelobog, Bielobog, Belun, Bylun.
CHERNOBOG - dewa hitam, dewa kegelapan.
ZARIA - Dewi kecantikan, dewi fajar, dewi pelindung para prajurit. Nama lain: Zoria.
DODOLA - Dewi hujan, istri Dewa Perun. Nama lain: Doda, Dudulya, Didilya, Perperuna, Perperusha.
ROD - Maha pencipta, asal mula segala baik -para dewa maupun manusia. Nama lain: Rid,
MAT ZEMLYA - Bunda bumi, penumbuh tanaman, yang melahirkan segala. Nama lain: Matka Ziemia.
KRESNIK - Dewa api, dewa badai. Nama lain: Krsnik.
ZHIVA - Dewi cinta dan kesuburan. Nama lain: Shiva, Siva, Siwa, Ziwia, Sieba, Razivia.
BELOBOG - dewa putih, dewa cahaya. Nama lain: Belobog, Belbog, Bialbog, Byelobog, Bielobog, Belun, Bylun.
CHERNOBOG - dewa hitam, dewa kegelapan.
ZARIA - Dewi kecantikan, dewi fajar, dewi pelindung para prajurit. Nama lain: Zoria.
ZORYA - Dewi bintang kejora. Nama lain: Zora, Zarya, Zory, Zore, Zvezda, Zwezda, Danica.
BEREHYNIA - Dewi pelindung rumah, dewi Ibu. Nama lain: Bereginia.
BERSTUK - Dewa hutan.
DEVANA - Dewi perburuan, dewi bulan, dewi kelahiran, dewi para hewan dan makhluk hutan. Nama lain: Dziewanna.
OZWIENA - Dewi gema dan gaung, dewi komunikasi.
PORVATA - Dewa hutan.
ZIRNITRA - Dewa sihir, dewa naga hitam. Nama lain: Zir.
BEREHYNIA - Dewi pelindung rumah, dewi Ibu. Nama lain: Bereginia.
BERSTUK - Dewa hutan.
DEVANA - Dewi perburuan, dewi bulan, dewi kelahiran, dewi para hewan dan makhluk hutan. Nama lain: Dziewanna.
OZWIENA - Dewi gema dan gaung, dewi komunikasi.
PORVATA - Dewa hutan.
ZIRNITRA - Dewa sihir, dewa naga hitam. Nama lain: Zir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar