Kalian tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan jeruk Desi,
bukan? Jika kalian sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali
mengenai permintaan. Berdasarkan daftar permintaan jeruk Desi dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta
semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli.
Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual jeruk? Supaya kalian dapat
menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar
penjualan jeruk Pak Heri berikut ini.
Tabel 17.5 Daftar Penjualan Jeruk Pak Heri
Tabel
di atas menunjukkan berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak
Heri pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri
sebagai penjual tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh
karena itu jika Pak Heri menjual jeruknya dengan harga Rp4.500,00,
jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya
Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika
harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak Heri akan
menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar yang
menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran.
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada
berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik,
jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun,
maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
Seperti
halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga
saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada
kenyataannya banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun
ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap
tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal
yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap
jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a. Harga Barang itu SendiriApabila harga barang yang
ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga
akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah
barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga
sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah
sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang PenggantiApabila harga barang
pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang
ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang
pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya
yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya ProduksiBiaya produksi berkaitan dengan biaya yang
digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku,
biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan
sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga
barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan
barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena
produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya
teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula
pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar
Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan
biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya
tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat
memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . PajakPajak yang merupakan ketetapan pemerintah
terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan
akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f . Perkiraan Harga di Masa DepanPerkiraan harga di
masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi,
harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap.
Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa,
karena takut tidak laku.
3. Macam-Macam Penawaran
Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran
kolektif.
a. Penawaran IndividuPenawaran individu adalah jumlah
barang yang akan dijual oleh seorang penjual. Contoh penawaran jeruk
oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran KolektifPenawaran kolektif disebut juga
penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu
barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan
penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran
kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar
dapat kalian lihat pada Tabel 17.6.
Tabel 17.6 Daftar Penawaran Pasar terhadap Jeruk
4. Hukum Penawaran
Coba kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel
tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang
ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak
Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00,
jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian
simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan
semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang
yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran.
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
5. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara
harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba kalian
perhatikan Tabel 17.5 mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva
penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
Perhatikan
kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan
demikian kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang
yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi
harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga
dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran
ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran
bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan.
Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi
penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan
depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk
menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan
harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang
yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk
yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Tabel 17.7 Daftar Jumlah Jeruk yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Perhatikan
kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami
penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari
meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan
dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan
mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
C. Harga Pasar
1. Pengertian Harga Pasar
Kalian telah mempelajari mengenai permintaan dan penawaran.
Permintaan selalu berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran
berhubungan dengan penjual. Apabila antara penjual dan pembeli
berinteraksi, maka terjadilah kegiatan jual beli. Pada saat terjadi
kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli akan melakukan
tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Pembeli selalu
menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat
memperoleh barang yang banyak. Sebaliknya, penjual menginginkan harga
tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak.
Perbedaan itulah yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga. Harga yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak disebut harga pasar. Pada harga
tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang
diminta. Dengan demikian harga pasar disebut juga harga keseimbangan
(ekuilibrium).
2. Terbentuknya Harga Pasar
Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan
dan penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan
pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel 17.8 mengenai daftar
permintaan dan penawaran buah jeruk.
Tabel 17.8 Daftar Permintaan dan Penawaran Jeruk
Pada
tabel di atas, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp5.250,00. Pada
harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang
yang diminta yaitu sebesar 350 kg. Jumlah jeruk 350 kg disebut jumlah
keseimbangan. Agar kalian lebih jelas memahami harga keseimbangan
perhatikan grafik di bawah ini.
Pada
kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E
(ekuilibrium), di mana pada harga Rp5.250,00, jumlah barangbarang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg.
Harga sebesar Rp5.250,00 disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah
jeruk 350 kg disebut sebagai jumlah keseimbangan. Apabila pada tingkat
harga Rp6.000,00 penjual menawarkan jeruknya sebanyak 500 kg, sedangkan
pembeli hanya membutuhkan jeruk sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi?
Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 300
kg jeruk (500 kg – 200 kg). Begitu juga pada tingkat harga Rp5.500,00
dan Rp5.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah jeruk yang
dijual.
Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang
ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual jeruknya
sebanyak 200 kg. Dengan demikian permintaan sebanyak 300 kg jeruk tidak
bisa terpenuhi oleh penjual. Apabila di pasar jumlah permintaan lebih
banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan
atau disebut juga shortage. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal
berikut ini.
a. Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
b. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.